HIPNOSIS DAN HIPNOTERAPI ( 2 ).

Postingan sebelumnya tentang hipnosis dengan segala caranya untuk memperdayai calon korban untuk menuruti apa yang menjadi perintah si pelaku, kini hipnosis juga dikembangkan untuk tujuan terapi atas kasus kejiwaan bermasalah dalam diri pasien. Untuk memberikan terapi pasien, hipnosis bisa diterapkan melalui dua cara, yakni dengan bantuan hipnoterapis ( dokter, psikolog atau orang yang memiliki sertifikat ). Atau hipnosis bisa juga dilakukan sendiri yang disebut dengan autohipnosis atau self hypnosis.



Dalam hipnoterapi maupun autohipnosis, diri sendiri yang harus aktif bertindak sebagai subyek.Keberhasilan terapi bergantung pada diri sendiri. Kalaupun terapi itu dilakukan oleh orang lain, perannya hanya sebatas fasilitator. Karena itu, etikanya adalah seseorang yang menjalani hipnoterapi harus memiliki kesediaan, kemauan dan kooperatif untuk melakukannya.



Selain itu sangat perlu diperhatikan bahwa hipnoterapis harus orang yang ahli, yakin dan terampil dengan teknik tersebut. Klien dan terapis saling percaya sehingga klien merasa aman dan nyaman selama sesi hipnosis. Salah satu cara memberikan tetapi pada pasien yang tidak mau bekerja, misalnya karena malas untuk mencari pekerjaan adalah, adalah mengubah perilaku pasien yang malas menjadi rajin dengan memberikan motivasi agar mau bekerja.



Motivasi dengan mau bekerja akan membuat orang mempunyai harga diri di masyarakat daripada kalau dia menganggur. Dengan bekerja orang akan mempunyai penghasilan yang bisa dimanfaatkan untuk membeli kebutuhan sehari-hari, misalnya membeli sembako, menyekolahkan anak dan biaya untuk berjaga-jaga seandainya jatuh sakit dan terpaksa membutuhkan layanan dokter. Pendek kata dengan bekerja seseorang akan mempunyai tujuan hidup yang jelas.



Alam bawah sadar pasien yang malas bekerja mungkin masih menyimpan rekaman program tidak ada kemauan atau kurang percaya diri, minder dalam pergaulan dan rendah diri. Karena rekaman negatife berupa perasaan tidak mampu masih menjadi hambatan, maka rekaman negatife itu harus dibuang. Jika masih ada, pasien akan berpeluang kembali lagi ke perilaku semula.



Untuk mencegahnya perlu menghapus rekaman negatif dan menggantinya dengan rekaman positif. Dengan menghapus rekaman buruk, diharapkan perubahan ke arah positif akan lebih cepat teratasi. Akan lebih baik mengajarkan pasien untuk melatih dirinya melakukan autohipnosis. Kalau begitu sudahkah Anda tahu cara mendayagunakan pikiran bawah sadar untuk tujuan membuat Anda sehat dan semangat dalam bekerja ? ( tamat ).



Sumber : Rubrik Psikologi oleh Agustin Dwiputri.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...