Coelenterata


 
Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang.Ekosistem terumbu karang merupakan tempat hidup beragam jenis hewan dan ganggang.Keanekaragaman organisme terumbu karang yang paling tingg terdapat di Asia Tenggara, dari Filipina dan Indonesia hinggaq Great Barier Reef di Australia.Dua puluh lima persen ikan yang dikonsumsi manusia juga hidup pada ekosistem ini.Selain itu, terumbu karang sanga indah sehingga dapat di jadikan objek wisata. Karang di pantai sangat bermanfaat sebagai penahan ombak untuk mencengah pengikisan pantai.

Ikan Koi

Cyprinus capriyo merupakan nama Latin ikan koi yang mempunyai kekerabatan yang sama dengan ikan mas. Konon, ikan mas merupakan nenek moyang ikan koi. Oleh karena itu, ikan koipun bisa dikonsumsi.
Di negara asalnya Jepang, ikan koi bisa mencapai panjang maksimum 120 cm. Sedangkan di Indonesia ikan koi baru bisa mencapai panjang maksimum 75 cm. Ikan koi termasuk ikan yang berumur panjang. Konon ikan koi milik Kekaisaran Jepang mencapai umur 120 tahun, dengan panjang 120 cm.

Ikan Cupang

Ikan cupang hias atau Betta splendens selama ini kerap dipersepsikan sebagai ikan “murahan” dan banyak ditemukan di rawa, empang, ataupun sawah. ,kini mulai digemari karena memiliki ragam warna,  ikan yang juga dikenal dengan sebutan ikan laga ini - sering terabaikan dan hanya dijadikan ikan aduan. Karena warna dan memiliki ekor yang indah ikan ini mulai banyak digemari sebagai ikan hias air tawar.


Dalam kurun satu dekade terakhir ikan cupang hias yang banyak berkembang di kawasan Asia Tenggara kian populer di mancanegara. Ikan hias ini sering ditampilkan dalam ajang-ajang pameran ikan hias internasional.

Ikan Koki

Ikan koki mutiara berasal dari daratan Cina merupakan jenis ikan mas yang mempunyai tubuh bukat dengan kepala kecil dan ekor lebar .
Berdasarkan riwayatnya, ikan maskoki merupakan salah satu ikan hasil domestikasi tertua di dunia. Ikan bernama latin Catassius auratus mulai dipelihara di rumah-rumah pada zaman Dinasti Sung di China pada sekitar 960 Masehi. Lalu, mulai dikomersialkan pada Dinasti Ming pada 1368-1644 Masehi. Numun di Indonesia sudah lama dibudidayakan karena memiliki keunikan tersendiri

Jenis-jenis yang banyak digemari saat ini antara lain :
·Ras bulldog (mata terlihat melotot)
·Spencer (adanya jambul di kepala dan sisik yang menarik)
·Mutiara (banyak butiran daging disekujur tubuhnya sehingga tampak seperti mutiara yang menempel)
·Red head (adanya bintik merah di bagian kepala)
·Buble eyes (mata kantong,karena tampak gelembung besar dibagian kantung matanya)
·Veil tail (dengan sirip punggung dan ekor yang agak panjang berumbai)
·Dan masih banyak lagi yang lainnya.

Ikan Discuss

Diskus yang nama latinnya Symphysodon discus yang berasal dari perairan tenang Sungai Amazon.
Sifatnya omnivora,. Ikan ini pun dikenal sebagai "King of Aquarium"Disebut diskus karena bentuk tubuhnya bulat seperti cakram.

Ada empat spesies diskus yang dibudidayakan walaupun semuanya disebut sebagai diskus, yaitu Heckel Discus (Symphysodon discus), Brown Discus
(Symphysodon aequifasciata axetrodi), Green Discus (Symphysodon aequifasciata aequifasciata), dan Blue Dicus (Symphysodon aequifasciata haroldi).Oleh karena penggemarnya sangat banyak,

Sifat ikan ini sangat unik, yaitu telur dan larvanya tidak dapat dipisahkan dari induknya dan dibiarkan menetas dalam wadah pemijahan. Telur-telur tersebut akan menetas dalam waktu 2-3 hari. Larva ini akan terus menempel pada induknya hingga berumur seminggu.

Pemanadangan laut

PEMANDANGAN LAUT
Pemandangan laut sangat indah,didasar laut saja sudah trelihat cantik dan menarik.apalagi kalau kita lihat ke dalam dasar laut,sunggguh menakjubkan.berbagai macam jenis tumbuhan laut ada rumput laut,batu karang  terumbu karang masih banyak lagi.
Banyak orang yang ingin, ke dalam dasar laut.dan penyalam terkagum melihat keindahan dasar laut. subhanallah kuasa allah pencipta alam semesta,kita harus mensyukuri atas ciptaan allah.sungguh luar biasa.

Macam-macam ikan di dasar laut,dan mahluk air lain nya.
 Lihat lah gambar diatas,sungguh indah bukan .berwarna warni,warna di dasar laut.

CARA BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR


BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR

Kalau sudah cinta dan hobi, biasanya orang bisa berjam-berjam duduk didepan wadah tembus pandang atau di kolam pekarangan hanya untuk memperhatikan keindahan dan warna-warni serta goyang lenggak-lenggoknya. Untuk mendapatkannya bahkan rela merogoh kocek jutaan sampai ratusan juta rupiah. Binatang yang dimaksud adalah ikan hias air tawar.
Bisnis ikan hias memang memiliki prospek bisnis menggiurkan. Dengan modal yang tidak terlalu besar dan sedikit keterampilan membudidayakannya anda dijamin dapat potensial income dari bisnis ini. Pasarnya pun terbilang cukup mudah, terutama di kota – kota besar seperti : Tangerang, Serang dan Cilegon, serta beberapa kota besar lain di Jabodetabek.
Alasan yang dipilih mengapa ikan hias sebagai sumber penghasilan ? karena usaha budidaya ikan hias tidak membutuhkan lahan yang luas, memerlukan modal yang kecil dan dapat dilakukan oleh setiap anggota keluarga juga waktu yang relatif singkat. Jenis-jenis ikan tersebut antara lain jenis siklid, platis, lemon, cupang, black ghost, manvis, palmas, guppy, diskus, oscar dan masih banyak lagi lainnya dengan tingkat pembudidayaan secara tradisonal, semi intensif ataupun secara intensif dengan sarana dan prasarana yang beragam.
Untuk mendapatkan hasil budidaya ikan hias yang baik dapat dilakukan dengan selalu menjaga kualitas dan kuantitasnya. Dalam menjaga kualitas dan kuantitas tidak terlepas dari cara budidaya ikan hias yang dilakukan. Oleh karena itu dalam kegiatan budidaya ikan hias perlu diperhatikan beberapa hal yaitu :
Wadah pemeliharaan
Budidaya ikan hias dapat menggunakan wadah dari berbagai jenis selama tidak bocor. Wadah budidaya yang sering digunakan untuk ikan hias adalah akuarium, kolam bak semen, kolam terpal/plastik, bak fiber glass dengan ukuran yang beragam. Selain itu juga dapat dimanfaatkan barang-barang bekas yang tidak bocor dan dapat ditambal dengan ukuran dan diameter yang beragam ukurannya. Wadah budidaya ikan sistem airnya ada yang mengalir dan ada yang tergenang. Wadah pembudidayaan ikan hias ini terdiri dari wadah perawatan induk, pemijahan, penetasan telur, pendederan, pembesaran dan penampungan hasil. Tetapi wadah yang digunakan tergantung dari jenis ikan dan yang utama adalah tergantung dari luas lahan dan modal yang dimiliki.
Lingkungan hidup ikan hias air tawar
Ikan hias mempunyai kemampuan hidup pada lingkungan yang beragam. Lingkungan hidup ikan yang sangat mempengaruhi adalah air, suhu, derajat keasaman (PH), kesadahan air, kandungan oksigen terlarut dan kecerahan. Untuk membudidayakan ikan hias haruslah sesuai dengan kondisi lingkungan air disekitar kita. Lingkungan air yang ideal bagi ikan hias rata-rata adalah untuk suhu air 24 – 300C, PH 6-7, oksigen terlarut > 3 ppm dan kecerahan air 30 – 60 cm.
Sumber air untuk budidaya ikan hias antara lain berasal dari air tanah, air sungai dan air PAM. Jenis-jenis air tersebut harus diendapkan dahulu minimal 12-24 jam sebelum dipakai agar kandungan oksigen terlarutnya cukup dan gas-gas yang lain hilang.
Untuk membuat PH yang sesuai dengan kehidupan ikan hias dapat dilakukan dengan memberikan kapur pertanian atau kapur bordo dengan dosis secukupnya bila terlalu asam/basa.
Kesadahan air menunjukkan kandungan mineral seperti kalsium, magnesium dan seng. Tingginya kesadahan sangat dipengaruhi oleh kondisi sekitar seperti jenis tanaman sekitar sumber air dan mikroorgnisme. Kesadahan atau kekerasan air yang ideal untuk budidaya ikan hias air tawar berkisar antara 70 – 100 HD
Kandungan nitrit dalam usaha budidaya ikan berasal dari sisa pakan, kotoran ikan, lumut, tanaman mati yang terdekomposisi dalam siklus nitrogen. Kandungan nitrit berpengaruh terhadap kesehatan yang berakibat pada pertumbuhan dan perkembangan ikan
Pakan
Pakan untuk ikan hias yang diberikan biasanya adalah pakan alami dan pakan buatan. Jenis pakan alami yang biasa diberikan yaitu infusoria, kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera, artemia, serangga, kodok, ikan hidup/mati. Sedangkan pakan buatan adalah pakan yang bahan dasarnya juga berasal dari pakan alami. Pakan buatan umumnya berbentuk pellet yang kadar proteinnya dapat diatur sesuai kebutuhan pertumbuhan ikan.
Pemilihan Calon Indukan
Dalam pemijahan ikan hias diperlukan indukan ikan jantan dan betina. Induk yang akan digunakan harus mencukupi umur untuk dipijahkan dan sudah matang gonad (kelamin). Untuk mengetahui tingkat kematangan gonad pada ikan hias dapat dilihat dari cirinya. Ciri induk matang gonad untuk induk betina antara lain perut gendut ke arah genital dan bila diraba terasa lembek serta halus, genital menonjol (membuka) dan bila diurut akan keluar beberapa telur. Sedangkan induk jantan yang matang gonad dicirikan bila diurut kearah genital akan mengeluarkan cairan sperma. Ikan hias akan mengalami matang gonad dan dapat dipijahkan pada umur 4 – 12 bulan tergantung jenis ikannya. Calon indukan kondisi badannya harus sehat, tidak terjangkit penyakit dan berasal dari keturunan (gen) yang baik dan bagus. Untuk mendapatkan calon indukan adalah dengan jalan membeli, diperoleh dari antar pembudidaya ikan hias, dari hobiis atau menghasilkannya sendiri.
Pemijahan
Pemijahan ikan untuk proses pembuahan telurnya ada yang berlangsung secara internal dan eksternal. Ikan hias ada yang bertelur dan ada yang beranak. Perlakuan proses pemijahan berbeda tergantung jenis ikannya. Oleh karena itu harus disiapkan media, bahan, alat yang diperlukan dalam proses pemijahan. Tidak semua ikan hias dapat melakukan pemijahan secara alami. Untuk membudidayakan ikan hias yang tidak bisa memijah secara alami dapat dilakukan dengan cara menyuntikkan hormon perangsang (induced spawning) agar bisa memijah baik secara alami atau melalui pengurutan (stripping). Perlu diketahui untuk membudidayakan ikan hias sebaiknya hindari pemijahan satu keturunan (inbreeding).
Penetasan Telur
Telur akan menetas tergantung dari jenis ikannya. Biasanya telur akan menetas setelah 24 jam menjadi larva. Penetasan (inkubasi) telur dapat dilakukan di akuarium,kolam permanen, corong dan happa. Dalam proses penetasan ada yang dilakukan dengan cara diangkat induk secara keseluruhan atau ada yang induknya ditinggal salah satunya. Proses penetasan telur ada yang memerlukan aerasi dan ada yang tidak.
Perawatan Larva hingga Pembesaran
Telur yang sudah menjadi larva akan mulai berenang kesana-kemari. Larva ikan dapat ditempatkan dalam akuarium, hapa, kolam bak, bak plastik, fiber glass dan kolam tanah serta wadah lainnya.
Selama mulai menetas sampai umur ± seminggu larva tidak perlu diberi makan karena masih membawa cadangan makanan berupa kuning telur (yolksack). Setelah seminggu sudah mulai diberikan makanan berupa infusoria, kutu air atau artemia, cacing sutera atau jenis makanan lainnya baik dari pakan alami atau buatan yang ukurannya lebih kecil dari mulut larva. Setelah ikan berukuran benih dan mulai besar pakan yang diberikan berupa kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera, serangga, kodok, ikan hidup/mati atau pellet. Pemberian pakan yang umum dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.
Kepadatan penebaran benih ikan harus disesuaikan dengan luasan media budidaya, jangan terlalu padat atau terlalu jarang. Bila terlalu padat menyebabkan pertumbuhan ikan lambat dan jika jarang tidak efisien penggunaan media budidaya (pemborosan).
Air yang menjadi tempat benih ikan hidup, akan mengalami penurunan kualitas yaitu air menjadi kotor akibat sisa makanan dan kotoran ikan. Oleh karena itu diperlukan pembersihan air (penyiponan). Caranya dengan membuka pipa pembuangan atau menyedotnya. Air yang dibuang tidak semuanya, maksimal ¾ bagiannya. Setelah itu diisi kembali dengan air yang sudah diendapkan sebelumnya jangan air baru. Makanya para pembudidaya harus memiliki tendon air agar dapat melakukan penyiponan kapan saja. Frekuensi penyiponan air semakin sering semakin baik dan paling lambat sekali seminggu.
Ikan-ikan yang terawat akan mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan dan perkembanga ikan biasanya tidak seragam. Ada yang besar lebih dahulu, normal dan ada yang bantet (kontet). Untuk itu perlu dilakukan penyortiran dan pedederan ikan. Ikan-ikan yang berukuran seragam dikelompokkan berdasarkan ukuran agar pertumbuhannya seragam. Setelah dilakukan pendederan ini perlu dilakukan pendederan selanjutnya. Antara anakan jantan dan betina harus disortir dan dipisahkan untuk menghindari pemijahan dini he….supaya pertuumbuhan ikan normal dan untuk menyiapkan calon indukan.
Lama proses pemeliharaan ikan hias sampai ikan siap jual tergantung pada jenis ikannya. Pada umur 1-2 bulan biasanya ikan sudah berukuran 1-2 inci. Jadi dapat diukur pertumbuhan ikan dan kapan ikan itu bisa dijual tergantung pada jenis dan ukurannya. Ikan hias bisa dipasarkan kapan saja tergantung dari kebutuhan pembudidayanya.
Hama dan Penyakit
Pada budidaya ikan hias, pembudidaya ada kalanya menghadapi hama dan penyakit. Hama yang perlu ditanggulangi adalah ular, burung, katak, larva capung, keong dan yang paling penting adalah manusia. Penyakit yang menyerang ikan hias adalah penyakit yang disebabkan oleh bukan parasit (non parasiter) dan penyakit yang timbul karena serangan parasit.
Penyakit yang berasal dari non-parasiter biasanya bersumber dari faktor lingkungan dan terutama adalah makanan. Makanan yang tidak dibersihkan akan mengundang berbagai macam penyakit. Oleh karena itu makanan yang diberikan sebelumnya harus dicuci dulu agar bersih baru diberikan. Pemberian pakan yang berlebihan dan tidak sesuai akan mengakibatkan adanya gejala kekurangan oksigen dan keracunan. Lingkungan yang lainnya adalah adanya perubahan temperatur, PH dan kesadahan yng tidak sesuai ambang batas normal. Perubahan temperatur biasanya terjadi pada saat musim pancaroba. Pada saat inilah cupang banyak terserang penyakit. Oleh karena itu harus selalu mengontrol keadaan air.
Penyakit parasiter disebabkan karena adanya serangan parasit pada badan ikan, insang, lendir maupun dalam tubuh ikan itu sendiri. Parasit ini dapat berupa protozoa, cacing, udang renik, jamur, bakteri dan virus
Pemasaran
Permintaan ikan hias masih banyak pangsa pasarnya baik untuk pangsa pasar lokal dan ekspor. Untuk memasarkan ikan hias ini para pembudidaya bisa langsung menjual sendiri ke konsumen atau menggunakan jasa pengepul (pengumpul) yang biasanya sudah mempunyai jaringan yang luas dan ada juga pembeli yang langsung datang ke pembudidaya. Ada juga yang menawarkan ke agen-agen (supplier) atau berdagang keliling. Untuk memaksimalkan pemasaran hasil budidaya ikan hias, para pembudidaya harus bisa membuka jaringan yang luas agar bisa mendapatkan konsumen tetap. Cara lainnya adalah dengan melakukan usaha budidaya ikan hias dengan sistem plasma. Selain itu juga dengan membentuk kelompok/asosiasi yang saling menguntungkan antara sesama anggotanya.
Pembudidaya juga harus mempunyai pengepul tetap yang selalu siap menampung hasil usaha. Yang tak kalah penting adalah para pembudidaya harus aktif mencari konsumen secara langsung baik melalui hubungan langsung ataupun melalui media komunikasi seperti telepon dan internet. Konsultasi dan koordinasi dengan pemerintah sangat penting dilakukan untuk mencari terobosan dalam bidang pemasaran.
Budidaya ikan hias air tawar merupakan suatu komoditi yang dapat dikembangkan sebagai sumber mata pencaharian karena modal yang diperlukan kecil, dapat memanfaatkan lahan yang sangat terbatas dan waktu yang relatif singkat serta cara budidaya yang mudah. Sekarang yang sangat diperlukan adalah pembinaan dari pemerintah atau instansi terkait lainnya untuk mengembangkan potensi budidaya ikan hias diwilayah masing-masing untuk mengangkatnya sebagai komoditi unggulan juga lapangan kerja untuk mengatasi pengangguran.
Kabupaten dan Kota Tangerang telah banyak yang membudidayakan ikan hias air tawar dan mempunyai penghasilan yang tinggi. Mudah-mudahan kota-kota besar lainnya di Provinsi Baten dapat meanfaatkan peluang ini baik untuk pangsa pasar lokal maupun ekspor.

Ines Putri Tjiptadi Chandra "Miss Indonesia 2012"


 Ines was chosen to be the number one of 32 other finalists. Ines was chosen to be Miss Indonesia because it is considered most appropriate by the four judges namely, Liliana Tanoe Sudibyo, Martha Tilaar, Ferry Salim and Harry Darsono.


Ines is a girl born in Denpasar, Bali 5 September 1989. Ines is a golf professional athlete and has won gold and silver medals in PON 2004. He also became the youngest woman to win the Cup Golf Tournament Gubernuer Bali and was entered in the National Team Golf Indonesia.


Ines is a girl born in Denpasar, Bali 5 September 1989. Ines is a golf professional athlete and has won gold and silver medals in PON 2004. He also became the youngest woman to win the Cup Golf Tournament Gubernuer Bali and was entered in the National Team Golf Indonesia.

Lovely baby names


10 Lovely names that mean lovely for girls, listing Lovely baby names 1-10. Aline, Calandra, Callie, and Reiko are popular names. Clytie, Lalika, Naavah, Shifra, Talise, and Zuleika are uncommon names. View Lovely baby names for name meanings, or search other baby names on www.thinkbabynames.com

Aline ... it is sometimes used to mean "lovely".

Calandra ... "Lovely one."

Callie ... "Beautiful, lovely."

Clytie ... "Bright, lovely one."

Lalika ... "Lovely woman."

Naavah ... "Lovely."

Reiko ... "Beautiful; lovely child."

Shifra ... "Lovely."

Talise ... "Lovely water."

Zuleika ... "Fair; brilliant and lovely."


Supplier Ikan koi

Kami Supplier berbagai jenis ikan koi, Hubungi Dovi Dovano 0857 4637 0289 dengan harga yang sangat murah.


anda hobi memelihara ikan hias/koi,,,,,???
segera hubungi kamiiiii……………….

Tips memilih Ikan Koi



- Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih koi?

+ Ada tiga faktor utama yang perlu diperhatikan dalam memilih koi yang berkualitas prima. Yang penting tidak tergesa-gesa dalam menentukan pilihan. Bila perlu, tanyakan pada praktisi atau hobiis yang telah lama bergelut dengan koi. Untuk lebih jelasnya, kriteria koi yang berkualitas prima dibeberkan dalam penjelasan berikut ini.

a. Bentuk Tubuh
- Pilih koi dengan bentuk tubuh ideal. Perhatikan perbandingan antara tmggi tubuh dan panjang tubuh. Idealnya, perbandingan tersebut adalah 1: 2, 3-3. Pilih juga yang bentuk tubuhnya bulat
memanjang dan tidak terlampau gemuk.

- Jika dilihat dan atas, garis punggungnya tampak lurus alias tidak melengkung.

- Pilih koi dengan gaya berenang yang tenang dan seimbang. Gerakan
yang seimbang dipengaruhi oleh posisi sirip, yang simetris berpasangan.
Koi yang bergaris tubuh seimbang, di kalangan hobiis koi dikatakan
memiliki jitai yang baik.

- Sirip dada dan sirip perut harus sama besar. Sementara itu, ukuran sirip punggung dan sirip ekor harus proporsional dengan tinggi dan panjang tubuh.

- Bentuk kepala, mata, mulut, dan insang harus proporsional atau serasi. Perhatikan juga bentuk hidungnya. Jangan pilih yang terlampau mancung atau terlampau masuk hingga tenggelam di dalam timbunan daging. jika hidung tampak terbuka, kemungkinan besar koi tersebut pernah mengalami sakit pada insang.


b. Warna dan Pola
- Pilih warna yang cemerlang dan kontras. Demikian juga pola warnanya, harus memiliki batas yang jelas. Contohnya, warna merah pada kohaku harus benar-benar cemerlang dan tampak cerah, Sementara itu warna putihnya harus seputih salju, tidak kekuningan atau tidak memiliki bercak warna lain.

- Pertemuan antara warna merah dan putih harus berbatas tajam, tidak ada gradasi atau bayangan warna merah. Terjadinya gradasi warna sering dijumpai pada koi lokal. Contohnya, seekor koi tidak layak disebut sebagai tancho kohaku jika hiasan berupa bulatan merah di kepalanya melebar ke mata, hidung, atau ke punggung. Koi semacam itu hanya disebut kohaku. Sementara itu, seekor koi baru diakui sebagai jenis ogon jika tidak ada warna lain setitik pun pada warna platinum metaliknya.


c. Kesehatan
- Hindari memilih koi yang tampak lesu, gerakan renangnya lamban dan tidak seimbang, atau banyak berdiam di dasar kolam.

- Insang yang bergerak cepat menandakan ikan sedang mengalami kesulitan bernapas. Sebaiknya koi tersebut tidak dipilih karena kondisinya tidak sehat.


- Pili koi yangbersirip tegak. Artinya, sirip tersebut tidak jatuh terkulai.

- Hindari koi yang selalu menyendiri atau menjauhi teman-temannya. Perilaku tersebut bisa dianggap sebagai naluri koi agar tidak menularkan penyakit kepada teman-temannya.


- Walaupun warnanya cerah dan memenuhi persyaratan sebagai koi yang berkualitas, sebaiknya tidak mengambil risiko dengan membeli koi yang mengalami berbagai gejala seperti di atas. Sebab, kalaupun bisa disembuhkan, ada kemungkinan koi akan mengalami cacat fisik atau pertumbuhannya tidak sempurna.


Bagaimana cara memilih koi yang berkualitas, baik untuk hobiis pemula maupun untuk budi daya?

+ Hobiis pemula disarankan untuk memilib koi yang berukuran kecil, sekitar 10 cm. Pertimbangannya didasari pada beberapa alasan berikut ini.

- Harganya lebih murah dibandingkan dengan koi dewasa sehingga seandainya terjadi kegagalan dalam perawatan tidak akan terlalu rugi.
- Perawatannya lebih mudah dibandingkan dengan koi dewasa. Di samping itu tidak membutuhkan tempat yang terlampau luas.
- Peluang berubahnya sifat koi menjadi jinak cukup besar.



Sementara itu, kerugian membeli koi muda adalah adanya kemungkinan perubahan pada pola warnanya.
Bagi yang series untuk membudidayakan koi, induk yang akan digunakan harus memiliki pola dan warna dasar yang sempurna, tubuhnya sehat, dan ukurannya ideal. Koi untuk indukan tidak harus baru, tetapi bisa digunakan koi afkir asalkan memenuhi persyaratan budi daya. Sebab, secara generatif induk koi akan menghasilkan keturunan yang bervariasi, bahkan bisa berbeda sama sekali dengan induknya. Dengan demikian, keturunan yang dihasilkan oleh induk koi bisa mengalami gradasi dan mutasi warna.


- Apa yang dimaksud dengan gradasi dan mutasi warna pada koi?
+ Gradasi atau perubahan pola warna pada koi adalah basil kerja keras bangsa Jepang selama ratusan tahun dalam melakukan penyilangan (cross breeding). Awalnya, para penangkar hanya memelihara koi yang berwarna tunggal. Lewat upaya penyilangan yang terus-menerus, dari koi warna tunggal ini akhirnya lahir berbagai variasi warna, dari dua warna hingga lima warna.
Selain lewat penyilangan, munculnya pola warna pada koi juga disebabkan oleh terjadinya mutasi gen. Konon, akibat mutasi gen, pada era Meiji (1868-1911), bercak merah di bagian perut, pipi, dan kelopak mata koi Jenis kohaku berpindah ke bagian kepala dan bagian belakang tubuh. Padahal kohaku adalah keturunan dari asagi yang berciri bercak hitam di bagian perut dan pipi.

Mutasi warna terjadi akibat terjadinya perubahan sel kromosom yang berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan pada koi (termasuk pigmen warna di dalam sel). Perubahan ini akan menghasilkan sifat baru pada keturunan koi yang nantinya diteruskan pada generasi-generasi berikutnya.


Koi asagi memiliki bercak hitam di perut dan pipi. Dianggap sebagil cikal bakal kohaku
Menghasilkan koi strain baru bukanlah pekerjaan mudah. Hasil persilangan pertama (F1) belum bisa diperkenalkan kepada umum. Sebab, biasanya belum memiliki karakter warna yang tetap sehingga keturunannya bisa saja memiliki warna yang berbeda dengan induknya. Karena itu, para breeder berusaha terus untuk mengawinkan sesama induk F1 sampai diperoleh keturunan yang karakternya bersifat tetap. Koi hasil persilangan itu baru diperkenalkan kepada umum setelah memiliki karakter tetap, biasanya terjadi setelah persilangan F5.

- Benarkah bentuk garis luar tubuh atau jitai juga berpengaruh pada kualitas koi?
+ Garis luar tubuh dikenal dengan sebutan frame, tetapi di Jepang lebih populer dengan istilah jitai. Koi yang berkualitas prima memiliki pola jitai standar. Pada jenis kohaku, pola jitai terdapat jelas pada tobi-hi-nya
(pola warna), pada taisho sanke dengan pola sumi pada bagian kepala serta Shiro utsuri dengan pola hi-nya (garis punggung) yang merupakan faktor pembawaan. Koi itu sendiri tidak memiliki pola warna dan ukuran yang bisa dibentuk melalul cara pembuahan (genetik).
Di ajang kontes koi, unsur penilaian biasanya hanya berdasarkan pada kriteria standar, seperti warna, bentuk tubuh, dan sisik. Jarang yang memperhatikan garis luar tubuh atau jitai. Padahal garis luar tubuh inilah yang memberi ketegasan pada bentuk tubuh koi sehingga bentuk tubuhnya tampak proporsional dan keseimbangan pola warnanya menjadi lebih jelas. Dalam proses penjurian yang lama, kriteria pertama yang dinilai oleh juri adalah jitai, bukan pola warna, sisik, atau ukurannya.

Bentuk jitai yang paling ideal terdapat pada jenis cagoi, magoi, dan asagi. Bentuk tubuhnya ramping atau berbentuk gelondong, mirip gulungan benang obras. Keserasian bentuk garis luar tubuh dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.
- Garis tulang belakang lurus. Jika dilihat dari sampmig, garis badan tampak melengkung, tidak berbentuk kurva atau lurus.
- Sirip pektoral berbentuk bulat dan berukuran besar. jlka bentuk sirippektoral persegi dan berukuran kecil, kualitas koi dianggap rendah.
- Faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam membeli koi?
+ Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam membeli koi dapat diuraikan sebagai berikut.
- Belilah koi di tempat yang bisa dipercaya atau pada breeder dan pedagang yang bonafit.
- Pilihlah pedagang yang tempat usahanya terbuka, karena pada tempat seperti itu, warna asli koi akan tampak jelas.
- Belilah pada penangkar yang memellhara koinya dalam air bersih dan bersirkulasi lancar. Sebab, kesehatan koi lebih terjamin jika kondisi airnya bersih.
- jika membeli koi dari tenaga kerja asing (khususnya Jepang), pakailah sistem borongan. Biasanya, tenaga kerja asing yang masa kontrak kerjanya sudah habis dan harus pulang ke negerinya akan menjual koi­koinya secara borongan.

- Koi yang baik memiliki warna-warna yang cerah dan murni. Artinya warna putihnya harus benar-benar putih, tidak tercemar warna lain walau setitik pun.
- Pilih koi yang pola warnanya simetris, antara warna tubuh bagian kiri dan warna tubuh bagian kanan.
- Hati-hati dengan efek yang ditimbulkan sinar lampu karena dapat mengubah keaslian warna koi. Karena itu, pilihlah koi pada Siang hari.
- Belilah koi saat musim panas karena warna koi bisa teruji. Alasannya, pada musim panas pertumbuhan koi sedang pesat sehingga jika terjadi perubahan warna akan tampak jelas. Pada musim panas, warna koi jenis ogon yang hitam metalik akan tampil lebih prima.


Bagaimana cara mengenal dan membedakan antara koi lokal dan koi impor?
+ Untuk memperoleh koi lokal yang bermutu prima, disarankan mendatangi sentra perdagangan koi lokal di Tulungagung, Blitar, Cianjur, atau Sukabumi. Koi lokal tersebut sebenarnya adalah hasil persilangan antara koi impor dan ikan mas (karper). Karena dilahirkan di dalam negeri, nama koi tersebut diberi tambahan lokal. Koi dengan strain berkualitas tidak bisa diperoleh dari satu tempat saja, melainkan harus rajin "berburu" ke berbagai sentra penjualan ikan hias. Secara garis besar, cara membedakan koi lokal dengan koi impor sebagai berikut.

- Warna koi lokal kurang cemerlang dibandingkan dengan koi impor.
- Warna koi impor lebih murni dibandingkan dengan koi lokal. Misalnya,warna putih pada koi impor tidak pudar atau tidak kekuningan.
- Bentuk tubuh koi lokal agak pipih, sedangkan koi impor bentuk tubuhnya lebih bulat tetapi tidak tampak gemuk.
- Sifat koi lokal lebih liar dibandingkan dengan koi impor. Buktinya, koiimpor lebih gampang ditangkap dibandingkan dengan koi lokal.

ikan koi


Solutions to treat insect stings




  • For a bee sting, stir a teaspoon of bicarbonate of soda in a glass of water until dissolved, then use a cotton bud to dip into the solution wetting the area, and then place it directly on the sting securing it with tape.
  • For a wasp sting, dip a cotton bud into vinegar, like a bee sting, wet the area first, and then place it directly on the sting securing it with tape.
  • If you have Papaya handy, place a slice on the sting area. Papaya has enzymes that reduce inflammation and swelling.
  • Garlic or onion rubbed on the sting site will do the job well.
  • Destroy aspirin, add water to make a paste, apply to the sting to reduce swelling. (WARNING: if you have an aspirin allergy DO NOT apply aspirin ever And DO NOT use aspirin to treat children!).
  • Applying sugar works just as well to reduce swelling
  • Try rubbing on Calendula cream to reduce itching or a few drops of lavender oil or tea tree oil.

Peralatan Tambahan Untuk Aquarium Kamu

Adakah masalah dengan aquarium kamu?, disini kubangsepat_35 akan menjelaskan beberapa permasalahan yang biasa dihadapi oleh setiap pemilik aquarium.  





MACAM MACAM IKAN AIR TAWAR HIAS















Budidaya Ikan Hias Aneka


1. PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat DKI Jakarta khususnya petani ikan/nelayan telah ditempuh berbagai cara diantaranya memanfaatkan lahan pekarangan dengan usaha pemeliharaan ikan hias. Jumlah ikan hias khususnya ikan hias air tawar yang susah dapat dibudidayakan di Indonesia ada 91 jenis. Dari ke 91 jenis ikan tersebut, ada beberapa jenis ikan hias tersebut yang sangat potensial untuk dikembangakan karena selain dapat dipasarkan didalam negeri juga dapat merupakan komoditas eksport. Jenis-jenis ikan hias yang potensial tersebut antara lain ikan Diskus, Severum, Rainbow, dan Niasa. Untuk lebih mengenal jenis ikan tersebut pada Bab selanjutnya akan dikemukanan sifat dari ikan-ikan tersebut.

Diskus



Ikan hias Diskus (Symhysodonodiscus) merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang berasal dari sungai Amazon (Brasil). Jenis ikan tersebut mempunyai nilai ekonomis yang baik dan sangat disenangi di berbagai negara. Di Indonesia ikan Diskus sudah dapat dibudidayakan dan sangat potensil untuk dikembangkan karena selain dapat dipasarkan dipasaran lokal, juga dapat merupakan komoditas ekspor. Ciri khas dari ikan diskus ialah benetuk badannya tubuh pipih, bundar mirip ikan bawal dengan warna dasar coklat kemerah-merahan. Ikan diskus dapat dibudidayakan didalam Aquarium untuk sepasang diskus dapat ditempatkan dalam aquarium berukuran sekitar 75 x 35 x 35 cm kwalitas yang diperlukan untuk hidup dan berkembang ikan diskus yaitu di air yang jernih, temperatur sekitar 28 – 30 ° C pH (derajat keasaman) 5 – 6 selain itu kandungan Oksigen terlarutnya harus cukup tinggi yaitu + lebih besar dari 3 ppm (pxrt per million). Ikan Diskus sudah dapat dikembangbiakan setelah berumur antara 15 – 20 bulan. Adapun makanan yang umum dengan makan yaitu kutu air, cuk, cacing (makanan buatan) yang ada dipasaran.

Severum



Ikan severum Cichlosoma severum adalah salah satu jenis ikan hias air tawar yang berasal dari Amerika Serikat bagian Utara (S. Arhazone). Tubuhnya pendek, gemuk dan gepeng dengan warna dasar tubuh bervariasi yaitu coklat kekuningan, atau hitam kecoklatan. Jenis ikan ini juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Ikan Severum dapat dipelihara didalam aquarium atau bak semen kwalitas air yang diperlukan untuk pemeliharaan ikan severum yaitu: PH. : 5,5 – 7, temperatur air 21 – 25°C. Ikan Severum sudah dapat dipijahkan setelah berumur + tahun dengan ukuran 12 – 15 cm. Induk jantan dari betina dapat dibedakan dari warna dan ukuran induk jantan berwarna lebih cerah dengan induk yang lebih besar dari betina. Makanan yang dapat diberikan jenis ikan ini antara lain: kutu air, cuk, cacing sutera dll.

Ikan Rainbow



Ikan Rainbow merupakan jenis ikan hias yang banyak diminati masyarakat karena jenis ikan ini juga dapat merupakan komoditi eksport. Ada 2 jenis rainbow yang cukup terkenal yaitu rainbow Irian (Melano Tacnia maccaulochi dan Rainbow Anlanesi ogilby Telmatherina ladigesi ahl Rainbow Irian warna dasarnya keperak-perakan dengan warna gelap metalik sedangkan rainbow Sulawesi warna dasarnya kuning zaitun, dengan warna bagian bawah kuning jenis ikan ini termasuk ikan bertelur dengan menempelkan telur pada tanaman air. Kwalitas air yang diperlukan untuk kehidupan jenis ikan ini yaitu temperatur air 23 – 26 ° C. Ph. air sebaiknya diatas 7. Jenis ikan ini dapt hidup dan berkembang-biak dalam aquarium maupun bak semen. Ikan ini sudah dapat memijah setelah berumur + 7 bulan dalam ukuran 5 – 7 cm. Makanan yang biasa diberikan dalam pemeliharaan ikan ini yaitu kutu air, cacing zambut atau cuk. Supaya ikan dapat tumbuh dengan baik selama pemeliharaan bertelur, air harus klop memenuhi persyaratan dan dilakukan penggantian air + 1 minggu 1 kali.

Ikan Niasa



Psedatropheus auratus Bonlenger atau nama Inggris Auratus. Di DKI jakarta lebih dikenal dengan nama Niasa jenis ikan ini mempunyai tubuh memanjang agak datar, warna dasar kuning keemasan cerah atau hitam pekat. Ikan Niasa sangat agresif gerakannya sehingga harus hati-hati kalau akan dicampur dengan jenis ikan lain. Kwalitas air yang diperlukan untuk hidup dan berkembang ikan Niasa yaitu pH = 7, temperatur 24 – 27°C. Pemeliharaan dapat dilakukan didalam bak semen atau aquarium. Ketinggian air yang diperlukan untuk pemijahan sekitar 30 – 35 cm. Ikan Niasa sudah dapat memijahkan dalam umur 7 bulan dengan ukuran panjang tubuh : 7 cm. Induk jantan dan betina dapat dibedakan dari totol kuning sirip anusnya. Ikan jantan biasanya memiliki totol-totol in, sementara si betina tidak. Makanan yang diberikan antara lain : Cuk, kutu air.

cara menangkap ikan hias yang ramah lingkungan

ikan hias 300x225 cara menangkap ikan hias yang ramah lingkungan 
sahabat ruci pasti suka kan yang namanya ikan hias, ikan hias banyak jenis dan macamnya. ada ikan air tawar dan ikan air laut, ada yang harganya murah dan ada juga yang harganya mahal sekali. yang perlu diperhatikan dalam menangkap ikan hisa adalah, bagaimana caranya agar tidak merusak ekosistem dan tempat hidup ikan itu.
karena jika ekosistem nya rusak maka semua spesies yang berada di lingkungan itu bisa terancam kepunahan.

PEMBENIHAN IKAN MAS KOKI DI BBPBAT


PENDAHULUAN
Ikan hias merupakan komoditas perikanan yang potensial untuk dikembangkan, karena selain mempunyai potensi sumber daya berlimpahjuga peluang pasar yang besar, baik didalam negeri mapun di luar negeri. MenurutRini, Indonesia memiliki berbagai jenis ikan hias air laut maupun air tawar yang merupakan suatu keuanggulan komporatif. Namun, hingga saat ini perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia. Dari sekian banyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalammenternakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenismempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur ataupun menyusun sarangnya (Ipteknet, 2008).
Akuakultur merupakan usaha produksi biota akuatik di dalam lingkungan terkontrol untuk tujuan komersial. Akuakultur dikelompokkan ke dalam 2 (dua) bagian besar, yaitu pembenihan dan pembesaran. Produk utama dari pembenihan, yaitu benih siap tebar untuk kegiatan pembesaran. Sedangkan kegiatan pembesaran menghasilkan biomassa ikan yang siap konsumsi. Dalam kegiatan pembenihan terdapat beberapa rangkaian kegiatan, salah satunya yaitu pemijahan ikan. pembenihan adalah merupakan faktor penentu sehingga tidak kesulitan dalam penyediaan benih. Pembenihan ikan air tawar baik ikan konsumsi maupun ikan hias memberikan peluang usaha yang sangat potensial dikarenakan telah merambah ke pasar ekspor.
Ikan mas koki (Carrassius auratus) merupakan salah satu ikan hias air tawar yang tergolong dalam jenis ikan karper. Ikan mas koki berasal dari China namun ternyata jenis ikan ini sudah menyebar di berbagai negara termasuk Indonesia. Pada awal mulanya bentuk tubuh ikan mas koki samama dengan ikan mas (Cyprinus carpio), perbedaanya hanya terletak pada sepasang sungut yang tidak dimiliki oleh ikan mas pada mulutnya. Setelah melalui proses perkawinan silang akhirnya ikan mas koki mengalami mutasi diawalai dari warna tubuh, sirip dan ekor.
Selain populer, ikan mas koki mudah dalam pembudidayaannya dan selain itu juga lebih menguntungkan. Membudidayakan ikan mas koki tidak memerlukan lahan yang cukup luas dan siklus reproduksinya relatif singkat dengan harga jual yang cukup tinggi. Ikan mas koki digemari masyarakat karena keindahan warna, gerak-gerik, dan bentuk tubuhnya yang unik. Dengan harga yang relatif terjangkau, ikan mas koki memiliki pasaran dan tingkat permintaan yang stabil. Komoditas air tawar ini banyak diminati oleh konsumen ikan hias untuk dipelihara di dalam akuarium. Ikan mas koki memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik dibandingkan dengan jenis ikan hias air tawar lainnya. Namun, ketersediaan benih masih menjadi kendala dalam usaha budidaya ikan mas koki. Selain itu, penerapan teknik budidaya masih minim dikuasai oleh pembudidaya ikan mas koki. Sehingga produksi benih ikan mas koki tidak tersedia secara berkesinambungan dan belum bisa memenuhi tingkat permintaan pasar yang meningkat setiap tahunnya.
Adapun teknik budidaya yang dimaksud adalah upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh pembudidaya ikan untuk menunjang pertumbuhan benih yang baik dengan tingkat survival rate yang tinggi. Mendorong pertumbuhan benih ikan dengan menerapkan kondisi lingkungan yang terkontrol merupakan salah satu teknik yang dapat dilakukan dalam usaha budidaya ikan. Oleh karena itu, salah satu parameter lingkungan yang sangat mempengaruhi pertumbuhan benih ikan adalah temperatur (suhu) air.
Tujuan utama kegiatan budidaya ikan mas koki adalah untuk menghasilkan keturunan yang memenuhi standar yang diinginkan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Salah satu usaha untuk mencapat tujuan tersebut di atas adalah pembenihan. Kegiatan pembenihan dilaksanakan di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi karena balai ini merupakan pusat pengembangan dan perekayasaan teknologi budidaya air tawar dengan sarana dan prasarana yang lengkap.
Biologi Ikan mas koki
Taksonomi
Menurut Lingga dan Susanto dalam Chui et al. (2009), taksonomi ikan mas koki antara lain :
Filum : Chordata

Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Ostariphisysoidei
Sub ordo : Cyprinoidea
Famili : Cyprinidae
Genus : Carassius
Spesies : Carassius auratus
Morfologi
Menurut Iskandar (2004), ikan mas koki memiliki bentuk tubuh yang unik dan sisik yang sangat menarik. Ikan mas koki tergolong ke dalam jenis ikan yang mudah menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang baru. Bentuk tubuh ikan mas koki agak memanjang dan pipih tegak (compressed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat disembulkan (protaktil). Bagian ujung mulut memiliki dua pasang sungut. Di ujung dalam mulut terdapat gigi kerongkongan yang tersusun dari tiga baris. Gigi geraham secara umum, hampir seluruh tubuh ikan mas koki ditutupi oleh sisik yang berukuran relatif kecil.
Sirip punggung (dorsal) memanjang dan bagian belakangnya berjari tulang keras. Sementara itu, sirip ketiga dan keempatnya bergerigi. Letak sirip punggung berseberangan dengan permukaan sirip perut (ventral). Sirip dubur (anal) mempunyai ciri seperti sirip punggung, yakni berjari tulang keras dan bergerigi dan seluruh bagian siripnya berbentuk rumbai-rumbai atau panjang. Garis rusuk atau gurat sisi (linnea lateralis) pada ikan mas koki tergolong lengkap, berada dipertengahan tubuh dengan posisi melentang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor.
Menurut Ardi et al. (2008), adapun ciri-ciri induk jantan ikan mas koki adalah pada sirip dada terdapat bintik-bintik bulat menonjol dan jika diraba terasa kasar. Warna tubuhnya cemerlang dibandingkan dengan induk betina, ukuran tubuhnya lebih ramping, gerakannya lebih lincah, dan induk jantan yang telah matang gonad bila diurut pada bagian perut sampai pada lubang urogenital akan mengeluarkan cairan berwarna putih yang disebut dengan sperma.
Sedangkan pada induk betina, sirip dada terdapat bintik-bintik dan terasa halus jika diraba. Warna tubuh agak pucat tidak secerah induk jantan, gerakannya relatif lebih lambat, ukuran tubuhnya lebih besar dari induk jantan. Induk betina yang sudah matang gonad bila diurut dibagian perut sampai lubang urogenital akan mengeluarkan cairan berwarna kuning yang disebut dengan sel telur.

Habitat dan Penyebaran
Menurut Chui et al. (2009), ikan mas koki (Carassius auratus auratus) memerlukan tempat hidup yang luas baik dalam akuarium dengan sistem aerasi yang kuat dan air yang bersih. Untuk menjaga kualitas airnya dianjurkan untuk mengganti minimal 25% air akuarium tiap minggunya. Untuk bagian substrat dasar akuarium dapat diberi pasir atau kerikil, ini dapat membantu ikan mas koki dalam mencari makan karena ikan mas koki akan dapat menyaringnya pada saat memakan plankton.
Ikan mas koki yang pelihara di kolam atau di akuarium dapat di pijahkan sepanjang tahun. Tetapi ikan mas koki di alam biasanya memijah setelah musim hujan karena banyak dataran yang terendam air dan telah kering beberapa bulan, karena tempat tersebut mengeluarkan bau ampo atau bau has dari dalam tanah sehingga merangsang induk ikan memijah di tempat itu.
Ikan mas koki sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum masehi di Cina. Di Indonesia, ikan mas koki mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Ikan mas koki yang terdapat di Indonesia merupakan ikan yang dibawa dari Cina. Penyebarannya merata di daratan Asia, Eropa, Amerika Utara dan Australia. Sedangkan pembudidayaan ikan mas koki di Indonesia banyak ditemui di Jawa dan Sumatra.
Pembenihan
Persiapan Wadah Pemijahan
Menurut Rahmat et al. (2009), untuk kegiatan pembenihan ikan mas koki wadah yang digunakan adalah akuarium berukuran 100x60x60 cm dengan bentuk persegi panjang. Akuarium yang digunakan, sebelumnya dibersihkan dengan menggunakan sabun kemudian dibilas dengan air tawar dan selanjutnya dijemur untuk menghilangkan jamur-jamur dan bakteri yang masih menempel.
Air merupakan media yang sangat penting bagi budidaya ikan. Untuk itu perlu disediakan air yang sangat bersih dan steril. Air yang digunakan untuk pemijahan ini adalah air yang berasal dari air sumur yang sudah diendapkan selama 24 jam, karena kemungkinan air tersebut mengandung zat-zat yang beracun yang akan mengakibatkan gangguan budidaya ikan mas koki. Air yang diendapkan diaerasi kuat supaya kandungan oksigen yang ada di dalamnya bertambah. Air terserbut dimasukan ke dalam akuarium dengan ketinggian 30 cm dan diberi aerasi.
Ikan mas koki termasuk salah satu ikan hias air tawar yang tidak memelihara telurnya. Jadi telur yang dikeluarkan oleh induk diletakkan pada substrat. Oleh karena itu, dalam kegiatan pemijahannya perlu dipersiapkan substrat sebagai tempat menempelnya telur. Ada banyak jenis tanaman air yang dapat dipakai sebagai substrat. Namun, tanaman air yang sering digunakan adalah tanaman yang tumbuhnya mengapung seperti enceng gondok (Eichornia crassipes). Sebelum enceng gondok digunakan terlebih dahulu dibersihkan agar hama yang menempel pada tanaman tersebut tidak terakumulasi di dalam air pemeliharaan ikan mas koki. Enceng gondok yang akan digunakan sebelumnya sudah direndam dalam larutan Methylen blue dengan dosis 100 ppm selama 5 – 10 menit. Dengan demikian enceng gondok terbebas dari bakteri maupun pathogen yang dapat membahayakan ikan mas koki. Setelah itu, enceng gondok dapat dimasukkan ke dalam akuarium.
Memilih Induk
Seleksi induk merupakan langkah awal yang harus dilakukan pada kegiatan pembenihan. Untuk ikan mas koki biasanya mudah dilakukan seleksi terhadap induk yang matang gonad.
Seleksi induk ikan mas koki dapat dilakukan dengan melihat ciri – ciri sebagai berikut :
Tabel 1. Ciri-ciri induk ikan mas koki matang gonad.
No
Induk Jantan
Induk Betina
1
Pada sirip dada terdapat bintik-bintik bulat menonjol dan jika diraba terasa kasar.
Pada sirip dada terdapat bintik-bintik dan terasa halus jika diraba.
2
Jika perut diurut pelan ke arah lubang genital akan keluar cairan berwarna putih
Jika perut diurut, keluar cairan kuning bening. perut terasa lembek dan lubang genital kemerahan merahan.
3
Berusia 6 – 7 bulan
Berusia 7 bulan
4
Pergerakannya normal (lincah)
Warna cerah dan agresif
5
Berbadan sehat.
Organ tubuh lengkap
Menurut Rahmat et al. (2009), tanda-tanda lain pada induk ikan mas koki yang siap melakukan pemijahan adalah dengan adanya tingkah laku dari kedua induk tersebut. Tingkah laku yang ditunjukkan adalah saling kejar-kejaran. Induk jantan terus mengejar atau mendekati induk betina. Dengan adanya tingkah laku seperti ini maka dapat diasumsikan bahwa induk ikan mas koki tersebut siap untuk dipijahkan. Perbandingan induk yang digunakan dalam kegiatan pemijahan ikan mas koki adalah 1 : 2 (jantan : betina). Induk yang sudah diseleksi selanjutnya dimasukkan ke dalam wadah pemijahan.
Pemijahan
Pemeliharaan Induk
Pemeliharaan induk memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan pembenihan ikan. Induk yang baik adalah modal dasar dan utama untuk mencapai keberhasilan memproduksi benih ikan yang berkualitas. Kegiatan pemijahan yang dilakukan akan sia-sia jika induk yang digunakan adalah induk yang tidak baik. Beberapa kegiatan pemeliharaan induk yang dilakukan adalah pemberian pakan, manajemen kualitas air dan melakukan sampling pertumbuhan panjang dan berat secara berkala untuk mengetahui tingkat pertumbuhan induk dan kematangan gonad.
Induk ikan mas koki yang ada di BBPBAT Sukabumi berasal dari pemeliharaan mulai dari benih sampai dewasa. Induk ikan mas koki hasil seleksi yang sudah matang gonad dipelihara dulu dalam bak pemeliharaan induk berupa bak fiber bulat dengan diameter 150 cm dan tinggi 70 cm secara terpisah antara jantan dan betina agar tidak terjadi pemijahan liar. Induk ikan mas koki yang dipelihara dalam bak fiberglass memiliki berat rata-rata 150 – 200 gram dengan umur rata-rata di atas 7 bulan.
Gambar 9. Bak fiberglass untuk pemeliharaan induk ikan mas koki



Sedangkan wadah yang digunakan untuk pemeliharaan calon induk ikan mas koki adalah di kolam pembesaran semi intensif berukuran ………………… .meter, dimana pemeliharaanya menggunakan hapa dengan tujuan untuk memisahkan jenis induk yang satu dengan yang lainnya, mempermudah pengontrolan dan mengoptimalkan penggunaan kolam.
Pemberian Pakan Induk
Pada saat pemeliharaan induk, pakan sangat berpengaruh terhadap laju kematangan gonad pada ikan. Frekuensi pemberian pakan dilakukan dua kali sehari yaitu pada pukul 08.00 WIB dan pukul 15.00 WIB. pakan diberikan secukupnya untuk menghindari kelebihan pakan yang dapat mempengaruhi kualitas air sehingga mengakibatkan keracunan pada ikan. pakan yang diberikan pada induk ikan mas koki adalah pakan buatan atau pellet komersil dengan kadar protein 39 – 41 %. Kadar protein ini sangat sesuai, protein merupakan komponen dominan kuning telur, sedangkan jumlah dan komposisi telur menentukan besar kecilnya ukuran telur dan ukuran telur tersebut merupakan indicator kualitas telur yang dihasilkan oleh induk betina (Nurmawanti, 2005).
Pakan induk dan pemberian pakan
Jenis pakan yang buatan yang digunakan untuk induk ikan mas koki BBPBAT Sukabumi adalah berupa pelet apung produksi PT. Suri Tani Pemuka, dengan nama komersial pakan “Comfeed”, komposisi kandungan nutrisi pakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel Komposisi kandungan pakan induk ikan mas koki
No
Komposisi
Kadar
1
Protein
39 – 41 %
2
Lemak
Min 5 %
3
Serat kasar
Min 6 %
4
Abu
Min 11 %
5
Kadar air
10 %
Sumber : PT. Suri Tani Pemuka
Kualitas Air Pemeliharaan Induk
Dalam wadah pemeliharaan induk ikan mas koki (bak fiberglass) di BBPBAT Sukabumi yaitu menggunakan sistem sirkulasi (perputaran atau pergerakan air dalam wadah pemeliharaan). Sirkulasi ini menggunakan pompa air dan bak penampungan air yang dilengkapi penyaring air. Proses kerjanya, air dialirkan ke setiap wadah, kemudian pada bagian bawah bak fiberglass di lengkapi saluran pembuangan air yang telah dihubungkan dengan bak penampung air, sehingga air yang masuk akan keluar melalui saluran pembuangan kemudian dialirkan ke bak penampungan air, melewati penyaring dan air yang sudah disaring kemudian dialirkan kembali ke masing-masing wadah.
Sistem ini bertujuan agar air di dalam wadah tidak keruh, menjaga keseimbangan parameter dalam air, menjaga kestabilan suhu, membantu distribusi oksigen ke segala arah serta menjaga akumulasi mengumpulnya hasil metabolit beracun. Setiap tiga hari sekali dilakukan pergantian air, pencucian dinding dan dasar wadah serta pencucian saringan. Pergantian air dan pembersihan kotoran yang mengendap di dasar wadah dapat dilakukan dengan teknik siponisasi yaitu membuang air sekaligus mengangkat kotoran-kotoran yang ada berupa sisa-sisa pakan dan metabolisme. Parameter kualitas airwadah pemeliharaan induk ikan mas koki dapat dilihat sebagai berikut.
Data kualitas air pemeliharaan induk ikan mas koki
No
Parameter
Satuan
Nilai
1
Suhu
0C
25
2
pH
-
6,10
3
O2
mg/l
3,36
4
CO2
mg/l
20,90
5
Kesadahan
mg/l
89,88
6
Amoniak (NH3)
mg/l
0,09
7
Nitrit (NO2)
mg/l
0,00
Sumber : Lab. Kualitas Air BBPBAT Sukabumi
Pemijahan
Persiapan Wadah Pemijahan
Wadah yang digunakan untuk meijahkan ikan maskoki adalah akuarium berukuran 100 x 60 x 60 cm, sebelum digunakan akuarium dicuci terlebih dahulu dengan menggunakan detergen supaya bersih dan steril, kemudian akuarium dibiarkan sampai kering.
Selanjutnya akuarium disi dengan air bersih dengan ketinggian 25 cm dengan volume 150 liter/akuarium. kemudian diberikan aerasi dan kakaban sebagai tempat menempelnya telur. Kakaban yang digunakan terbuat dari tali rafia yang telah disisir rapi. sebelum digunakan, kakaban dicuci terlebih dahulu dan dikeringkan supaya telur yang menempel tidak terkena parasit atau penyakit.
Seleksi Induk
keberhasilan suatu kegiatan pemijahan dipengaruhi oleh factor kondisi induk da lingkungan tempat memijahnya ikan. oleh sebab itu sebelum melakukan kegiatan pemijahan perlu dilakukan seleksi induk ikan maskoki yang benar – benar induk unggul. hal – hal yang perlu diperhatikan dalam dalam menyeleksi induk antara lain induk telah matang kelamin, sehat dan tidak mengalami stress, tubuh normal, tidak cacat dan tidak terserang penyakit.
Ikan maskoki dapat dijadikan induk bila sudah mencapai umur 7 bulan ke atas. cirri – cirri induk jantan dan betina yang sedang matang gonad sebagai berikut:
§ Induk jantan, pada bagian sirip dada bila diraba terasa kasar, bila diurut pada bagian perut kearah pangkal akan keluar cairan sperma berwarna putih susu.
§ Induk betina, pada sirip dada bila diraba terasa halus, perut kelihatan besar ke arah belakang, apabila diraba terasa lembek dan apabila diurut akan keluar telur (cairan berwarna kuning).
Seleksi induk dilakukan dengan menangkap ikan terlebih dahulu dengan menggunakan serokan (Scoopnet). Untuk mengurangi stress pada saat seleksi induk meke perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Sebaiknya tidak memegang induk secara lansung dengan tangan tetapi dengan menggunakan serokan atau dengan menggunakan kain sebagai alas
2. Gunakan serokan yang tidak menjerat atau melukai induk
3. Hindari induk untuk banyak bergerak untuk mengurangi stress
4. Jangan terlalu lama meletakan/membiarkan induk diluar air ketika melakukan seleksi untuk menghindari ikan stress akibat kekurangan oksigen.
Hal yang sangat penting dalam kegiatan seleksi induk adalah menentukan induk yang baik dalam kondisi siap memijah. Setelah induk ditkumpulkan, langkah selanjutnya adalah menentukan induk yang baikdan siap pijah secara visual. Setelah induk dinyatakan baik melalui pengamatan secara visual maka induk tersebut langsung dimasukan ke dalam wadah pemijahan.
Beberapa jenis ikan mas koki yang akan dipijahkan adalah Tosa, Oranda/Spencer, Lion head dan Blackmoor.
Jenis induk yang dipijahkan (Oranda, Lion head, Blackmoor
dan Tosa)
Proses Pemijahan
Proses pemijahan terjadi secara alami. pemijahan dilakukan tanpa memberikan rangsangan hormon. Teknik pemijahan ini hanya menggunakan media yang telah disiapkan dan memilih induk yang benar – benar telah matang gonad. Dalam pemijahan secara alami factor suhu sangat menentukan, suhu air pada waktu pemijahan adalah 24oC.
Induk – induk yang telah diseleksi ditimbang bobot awal tubuhnya (induk yang ditimbang hanya induk betina). Setelah itu induk dimasukan ke dalam wadah pemijahan. Induk dimasukan pada pagi hari, pemijahan dilakukan dengan ratio 2:1 ( 2 ekor jantan dan 1 ekor betina). Data induk yang dipijahkan dapat dilihat pada tabel 4.
Ciri-ciri ikan mas koki yang sedang mengalami proses pemijahan adalah induk ikan mas koki saling kejar-kejaran. Induk jantan akan mengejar dan menggosokan badannya pada induk betina yaitu pada perut bagian belakang dan anusnya dan induk jantan akan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur. Telur yang keluar akan menempel pada kakaban. Induk yang telah memijah ditimbang kemali bobot tubuhnya (induk betina) kemudian segera dipindahkan dari akuarium pemijahan ke bak pemeliharaan induk untuk mencegah induk memakan telurnya.
Data induk pada pemijahan ikan mas koki
Aquarium
Jenis Induk
Jumlah (ekor)
I
Tosa
Tosa
Lion head
1 ekor ♀
1 ekor ♂
1 ekor ♂
II
Tosa
Tosa
1 ekor ♀
2 ekor ♂
III
Tosa
Tosa
Lion head
1 ekor ♀
1 ekor ♂
1 ekor ♂
IV
Tosa
Tosa
Spenser
1 ekor ♀
1 ekor ♂
1 ekor ♂
V
Black moor
Oranda
1 ekor ♀
2 ekor ♂
Penetasan Telur
Telur – telur hasil pemijahan dipelihara dalam akuarium ukuran 100 x 60 x 60 cm. Sebelumnya akuarium ini digunakan sebagai tempat memijah. Setelah proses pemijahan , induk diangkat dan dipindahkan ke bak pemeliharaan induk sedangkan telur dibiarkan di dalam akuarium. Selanjutnya dilakukan pemberian Methylen blue sebanyak 5 (lima) tetes tiap akuarium. Pemberian methylen blue dengan tujuan untuk menjaga telur agar tidak rusak oleh jamur. Telur – telur yang telah dibuahi akan mmelekat pada dasar akuarium dan kakaban. apabila kondisi perairan baik dengan suhu yang mendukung maka telur akan menetas dalam waktu 2-4 hari setelah pemijahan. Telur-telur ikan mas koki akan terlihat perubahannya, telur yang berkualitas baik akan berwarna putih bening atau hijau kekuningan, sedangkan telur yang berkualitas buruk akan berwarna putih susu atau putih keruh.
Dalam pelaksanaan praktek lapangan telur ikan mas koki menetas dalam waktu 3 hari hari setelah pemijahan dengan kondisi suhu 24-26 0C. Selanjutnya adalah melakukan penghitungan jumlah telur, dalam penghitungan jumlah telur ini jumlah telur sampel adalah 966 butir / gram. Untuk jumlah telur hasil pemijahan dan derajat penetasan telur (Hatching rate) dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.
Pengambilan Data Jumlah Telur
Cara penghitungan telur yang dilaksanakan selama pelaksanaan praktek kerja lapangan adalah dengan metode gravimetric (Effendi, 1992) dimana induk betina sebelum memijah ditimbang terlebih dahulu kemudian setelah memijah induk betina ditimbang kembali. Penghitungan jumlah telur dilakukan dengan pengambilan telur sampel pada kakaban secara acak. Teknik pengambilan telur dilakukan dengan cara menyedot telur menggunakan pipet tetes kemudian telur yang disedot ditimbang kemudian dihitung jumlah butir telurnya.Hasil penghitungan sampel adalah dimana tiap 0,5 gram telur terdapat 483 butir telur.
Hasil penghitungan jumlah telur (fekunditas) dapat dilihat pada tabel dibawa ini.
Tabel 6. Data jumlah telur pemijahan ikan mas koki
Akuarium
Jenis induk
Bobot awal (Gr)
Bobot akhir (gr)
Fekunditas
I
Tosa
Tosa
Lion head
168, 54
143,45
24.236
II
Tosa
Tosa
109,27
93,80
14.944
III
Tosa
Tosa
Lion head
120,58
108,39
11.775
IV
Tosa
Tosa
Spenser
141,03
134,53
6.279
V
Black moor
Oranda
91, 20
77,32
13.408
Pengambilan Data Derajat Penetasan Telur
Penetasan telur terjadi berkisar 48 – 72 jam setelah proses pemijahan. Dalam kegiatan praktek di lapangan, pengambilan data penetasan telur dilakukan dengan menghitung jumlah larva. Cara penghitungannya dilakukan dengan menggunakan sendok ukur ukuran 2,5 Ml. Hasil penghitungannya adalah setiap sendok ukur (2,5 Ml) terdapat 1.537 ekor larva. Data tingkat derajat penetasan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Data derajat penetas (Hatching rate) pemijahan ikan mas koki
Akuarium
Jenis induk
Jumlah larva
Jumlah total telur
% HR
I
Tosa
Tosa
Lion head
15.375
24.236
63,43
II
Tosa
Tosa
10.759
14.944
71,99
III
Tosa
Tosa
Lion head
10.740
11.775
91,21
IV
Tosa
Tosa
Spenser
3.690
6.279
58,76
V
Black moor
Oranda
11.456
13.408
85,44
Pemeliharaan Larva
Persiapan Wadah Pemeliharaan Larva
Kegiatan yang dilakukan sebelum penebaran larva adalah persiapan wadah pemeliharaan larva. Wadah pemeliharaan yang digunakan adalah kolam beton berukuran 10 x 5 x 2 meter dan kolam berukuran 2,5 x 3 x 1 meter. Sebelum digunakan kolam dibersihkan untuk menghindari adanya hama dan penyakit dengan penyikatan pada bagian dindin dan dasar kolam, kemudian kolam dikeringkan. Setelah itu diairi dan diberi pupuk untuk meningkatkan pertumbuhan pakan alami. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dimana pupuk dimasukan di dalam karung kemudian dimasukan dan dibiarkan di dalam kolam selama beberapa hari sebelum larva ditebar. Selanjutnya kolam diaerasi untuk suplai oksigen.
Kolam pemeliharaan ini dilengkapi dengan outlet dan inlet, dimana inletnya berupa air mengalir yang dialiri oleh pipa PVC yang berukuran 5 inchi.



Kolam pemeliharaan larva
Penebaran Larva
Larva – larva hasil pemijahan ikan mas koki selama 3 – 4 hari masih dibiarkan dalam akuarium penetasan sebelum ditebar atau dipindahkan ke kolam pemeliharaan. Hal ini dilakukan karena larva masih belum kuat berenang, hari pertama penetasan larva masih menempel di dinding dan dasar akuarium dan setelah beberapa hari mulai berenang tapi tidak begitu teratur. Panen larva dari akuarium penetasan dilakukan dengan menggunakan scoop net dan alat sipon. Larva dipindahkan secara hati – hati dimana untuk sementara ditampung dalam ember selanjutnya dipindahkan ke kolam pemeliharaan larva.







Larva ikan mas koki
Pada saat penebaran larva di dalam kolam aklimatisasi dapat dilakukan dengan cara memasukan ember sedikit demi sedikit ke dalam kolam, sehingga air pemeliharaan tersebut masuk ke ember, setelah itu barulah larva dikelurkan secara perlahan-lahan. Jumlah larva yang ditebar setelah disampling dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Data penebaran larva ikan mas koki
Jenis Induk
Wadah
Umur Larva
( hari )
Jumlah Larva (ekor)
Tosa
Tosa
Lion head
Kolam pendederan (10 x 5 x 2 m)
4
15.375
Tosa
Tosa
Kolam pendederan (10 x 5 x 2 m)
4
10.759
Tosa
Tosa
Lion head
Kolam pendederan (10 x 5 x 2 m)
4
10.740
Tosa
Tosa
Spenser
Kolam pendederan (2,5 x 3 x 1)
4
3.690
Black moor
Oranda
Kolam pendederan
(2,5 x 3 x 1)
4
11.456
Pemberian Pakan
Larva ikan mas koki mempunyai cadangan makanan yaitu kuning telur (yolk) sampai umur 3 – 4 hari setelah menetas dan setelah tiga hari larva masih memiliki mulut yang kecil dan pencernaan yang belum sempurna. Setelah itu maka dapat dilakukan pemberian pakan secara teratur. Selama praktek lapangan pakan yang diberikan pada larva adalah tepung susu dan tepung jagung yang dilarutkan dalam air. Pemberian pakan ini dilakukan dengan menggunakan alat …………, pakan diberikan 2 (dua) kali sehari yaitu pagi pukul 08.30 WIB dan sore hari pukul 03.00 WIB. Selain itu larva juga dapat memanfaatkan pakan alami yang ada di sekitar kolam.
Setelah umur 10 hari larva ikan mas koki mulai diberi pakan berupa pellet halus. Adapun tahapan pemberian pakan pada larva ikan mas koki dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tahapan pemberian pakan pada larva
No
Umur Larva
Jenis Pakan
Keterangan
1
1 – 3 hari
Kuning telur yang masih terkandung dalam tubuh larva
2
4 – 13 hari
Tepung susu dan tepung jagung
Dilarutkan dalam air
3
14 - dst
Pakan halus
Dilarutkan dalam air
Data pertumbuhan larva dengan pemberian pakan dapat dilihat pada lampiran , dimana setelah pemeliharaan selama 10 hari setelah ditebar panjang larva rata-rata mencapai cm dan berat rata-rata cm.
Kualitas Air Pemeliharaan Larva
Kualitas air merupakan salah satu faktor utama dalam menunjang kegiatan pemeliharaan larva. Kualitas air kolam pemeliharaan larva perlu dijaga agar tetap baik. Pengelolaan kualitas air di kolam pendederan dilakukan dengan sistem air mengalir selama 24 jam . Untuk meningkatkan suplai oksigen terlarut diberi aerasi yang cukup dan terus menerus. Kualitas air kolam pemeliharaan larva dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Data kualitas air kolam pemeliharaan larva
No
Parameter
Satuan
Nilai
1
2
3
4
5
6
7
Suhu
pH
O2
CO2
Kesadahan
Amoniak (NH3)
Nitrit (NH2)
oC
-
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
24,10
7,30
5,65
12,14
89,88
0,56
0,049
Sumber : Lab. Kualitas Air BBPBAT Sukabumi
Manajemen Pengelolaan Kualitas Air
Air merupakan media hidup ikan yang harus bersih dan tidak mengandung zat-zat berbahaya serta terhindar dari hama dan penyakit. Lingkungan yang baik untuk ikan mas koki adalah lingkungan yang memiliki air bersih dan dapat memenuhi criteria persyaratan habitat hidup ikan mas koki. Kualitas air bagi ikan mas koki sangat menentukan produktivitas dan kualitas induk serta kematangan gonad untuk menghasilkan telur yang baik.
Salah satu penyebab menurunnya kualitas air adalah pellet yang tidak dimakan ikan dan mengendap. Akumulasi endapan pakan ini akan menumpuk menjadi bahan organik yang akan diurai oleh bakteri pembusuk. Akibatnya, air akan menjadi keruhdan kualitasnya akan menurun. Air yang keruh tidak mampu mengikat oksigen dengan baik. Hasil pembusukan bahan organik tadi akan menghasilkan senyawa ammonia (NH3) yang dapat merugikan kelangsungan hidupikan. Jika kadar ammonia terlalu tinggi, kadar oksigen terlarut dalam air berkurang. Akibatnya ikan akan kekurangan oksigen, jika kondisi dibiarkan maka dapat mengakibatkan kematian pada ikan. Oleh karena itu pergantian dan penyiponan air harus dilakukan secara rutin (Lesmana, 2001 dalam Yoanita, 2009)
Selama pelaksanaan praktek kerja lapangan, nilai parameter kualitas air baik itu pemeliharaan induk maupun larva masih sangat baik, parameter tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Suhu
Suhu merupakan salah satu parameter kualitas air yang sangat penting, suhu tinggi tidak selalu berakibat mematikan bagi ikan tapi dapat menyebabkan gangguan kesehatan dalam waktu yang panjang, misalnya stres yang ditandai tubuh lemah, kurus dan tingkah laku abnormal. Sedangkan suhu rendah dapat mengakibatkan ikan rentan terhadap infeksi jamur dan bakteri patogen akibat melemahnya sistem imun. Data pengukuran suhu saat praktek kerja lapangan yaitu 25 0C untuk bak pemeliharaan induk sedangkan untuk kolam pemeliharaan larva adalah 24,10 0C. Kisaran ini sangat ideal. Menurut Purwakusuma (2011), suhu ideal untuk ikan mas koki berada pada kisaran 200C-250C. Fluktuasi perubahan suhu diharapkan tidak lebih dari 50C, terutama dalam proses pergantian air atau proses transportasi.
2. pH
Menurut Iskandar (2004), naik turunya pH berhubungan dengan munculnya jenis-jenis penyakit pada ikan. Jika pH berada pada kadar basa, maka akan tumbuh bakteri yang membahayakan hidup larva ikan mas koki. Sedangkan jika kadar pH air berada pada tingkat asam, maka akan menyebabkan tumbuhnya jamur pada wadah budidaya. Hasil pengukuran pH pada saat praktek lapangan adalah 6,10 untuk bak pemeliharaan induk, sedangkan untuk kolam pemeliharaan larva adalah 7,30. Nilai ini masih dapat ditolerir oleh ikan mas koki.
3. Oksigen terlarut (O2)
Jumlah oksigen terlarut yang terdapat di dalam air sangat penting untuk diperhatikan. Kekurangan oksigen terlarut dalam air akan mengganggu kehidupan ikan yang dibudidayakan. Jumlah minimal kebutuhan oksigen terlarut untuk setiap jenis ikan tidak sama. Hasil pengukuran oksigen terlarut (CO2) adalah 3,36 mg/l untuk bak pemeliharaan induk sedangkan untuk kolam pemeliharaan larva adalah 5,65 mg/l. Nilai dapat ditolerir karena menurut Afrianto dan Liviawaty (1999) dalam Agustina (2004) pada perairan dengan konsentrasi <4 mg/l ikan masih mampu bertahan hidup tetapi nafsu makan rendah sehingga pertumbuhannya menjadi lambat dan ikan akan mati bila konsentrasi oksigen mencapai 0 ppm. Untuk itu air budidaya perlu diaerasi untuk suplai oksigen.
4. Karbondioksida (CO2)
Gas karbondioksida yang juga disebut asam arang merupakan hasil buangan oleh semua makhluk hidup melalui proses pernapasan. Kadar CO2 yang mencapai lebih dari 10 mg/l sudah bersifat racun bagi ikan, sehingga ikatan atau kelarutan oksigen dalam darah akan terhambat. Data pengukuran CO2 saat praktek kerja lapangan hanya berkisar 3,36 mg/l untuk pemeliharaan induk dan 5,65 mg/l untuk kolam larva, menurut Lesmana (2001) dalam Agustina (2004) nilai ini tidak membahayakan bagi ikan
5. Kesadahan air (Hardness)
Kesadahan air disebabkan oleh banyaknya mineral dalam air yang berasal dari batuan dalam tanah, baik dalam bentuk ion maupun ikatan molekul. Elemen yang terbesar yang terkandung dalam air adalah kalsium dan kapur. Jenis ikan tertentu membutuhkan kesadahan tertentu, namun kebanyakan jenis ikan hias senang berada di air lunak (0-50 mg/l). hasil pengukuran kesadahan air adalah 62 mg/l untuk pemeliharaan induk dan 89,88 untuk kolam pemeliharaan larva, nilai sangat baik karena secara umum pertumbuhan dan perkembangan ikan hias akan baik pada kisaran 50 – 100 mg/l atau agak lunak (Lesmana, 2001 dalam Agustina, 2004).
6. Amoniak (NH3) dan Nitrit (NO2)
Amoniak dan nitrit merupakan gas hydrogen buangan hasil metabolism ikan akibat perombakan protein, baik dari ikan itu sendiri yang berupa kotoran maupun dari sisa pakan. Seperti yang dinyatakan Lesmana (2001) dalam Agustina (2004), bahwa kadar amoniak terukur yang dapat membuat ikan mati adalah lebih dari 1 mg/l dan nitrit lebih dari 0,1 mg/l. hasil pengukuran kualitas air saat praktek kerja lapangan, untuk pemeliharaan induk amoniak (NH­­3­) adalah 0,09 mg/l dan nitrit (NH­2­­) 0,00 mg/l sedangkan untuk kolam pemeliharaan larva amoniak (NH­­3­) adalah 0,56 mg/l dan nitrit (NH­2­­) 0,045 mg/l, nilai tidak berbahaya bagi ikan.
Pencegahan dan Penanggulangan Parasit
Seperti jenis-jenis ikan lainnya, ikan mas koki juga dapat terserang penyakit atau parasit yang menyebabkan ikan stress bahkan dapat mengakibatkan kematian pada ikan. Biasanya hal ini disebakan oleh keterlambatan pergantian air, terjadinya perubahan lingkungan yang terus-menerus (memburuk), dan tertular dari luar baik melalui air maupun alat-alat seperti scoop net, pakan, dan lain sebagainya. Selama pelaksanaan praktek kerja lapangan parasit hanya ditemukan pada induk yang dipelihara dalam bak fiberglass. Adapun jenis parasit yang ditemukan adalah :
1. Argulus Sp.
Argulus merupakan golongan udang renik dengan cirri-ciri bentuk tubuhnya bulat pipih dan warnanya transpran. Ukurannya relatif besar sehingga dapat terlihat dengan mata telanjang secara langsung. Argulus sp. menyerang ikan mas koki pada bagian permukaan tubuh atau kulit dan sirip hingga permukaan tubuh yang terserang kelihatan merah karena luka. Tubuh ikan akan semakin kurus dan pucat karena parasit ini menghisap darah ikan mas koki sehingga jika tidak segera ditangani maka ikan akan mati karena kehabisan darah.



Argulus yang ditemukan pada ikan mas koki rata berjumlah 1 – 5 ekor. Untuk membasminya pertama-tama dapat dilakukan dengan menggunakan pinset, lalu ikan dimasukan ke dalam akuarium yang berisi 200 liter air yang telah diberi bubuk abate sebanyak 20 gr. Perendaman dilakukan selama 24 jam kemudian dapat diganti dengan obat yang baru, hal ini dapat dilakukan sampai ikan benar-benar sembuh. Selain bubuk abate, pengbatan juga dapat dilakukan dengan menggunakan garam dapur (NaCl) sebanyak 200 gr dalam 200 liter air.
Gambar 13. Argulus sp. (Sumber : Anonim, 2003)
2. Larnea / Cacing Jangkar
Larnea memiliki bentuk tubuh yang panjang seperti cacing dann memiliki kepala seperti jangkar sehingga disebut cacing jangkar, namun parasit ini sebenarnya bukan cacing tetapi sejenis udang renik yang tergolong marga Copepoda. Panjangnya dapat mencapai 2 cm sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Larnea biasanya menyerang pada sirip ikan, sehingga tampak melambai-lambai pada permukaan tubuh ikan. Parasit ini sangat merugikan karena menghisap cairan tubuh inangnya sehingga pertumbuhan ikan menjadi terganggu dan akan menjadi lemah (Budiman dan Lingga, 2001 dalam Agustina, 2004). Penanggulangan yang dilakukan sama dengan penanggulangan terhadap Argulus, namun obat lain yang dapat digunakan adalah Tetrasiklin sebanyak 10 ppm atau 250 ml. larutkan tetrasiklin dalam 25 liter air. Ikan direndam selama 24 jam dan lakukan pergantian setiap hari .
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...